Jamrin
Abubakar
GONENGGATI
Kumpulan Cerita Rakyat dari Donggala
Penulis :
Jamrin Abubakar
Desain cover dan isi:
Sunlie Thomas
Alexander
Ilustrasi/gambar:
Ari Tulank
Pengarah:
Andi Wulur, SH
Perpustakaan
Nasional RI:
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Abubakar, Jamrin
Gonenggati
Kumpulan Cerita Rakyat dari Donggala
hlm 13 X 19 cm
ISBN :
KATA PENGANTAR PENULIS
DONGGALA salah
satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah sejak dulu memiliki kekayaan cerita
rakyat atau legenda yang menjadi tradisi lisan di tengah masyarakat. Tetapi
legenda tersebut masih sangat sedikit yang dipublikasikan atau dibukukan
dibanding yang tersebar dalam bentuk tuturan dari mulut ke mulut.
Padahal
di satu sisi penutur tradisi lisan cenderung mulai berkurang, terutama pada
masyarakat perkotaan, sehingga dikhawatirkan suatu saat banyak cerita rakyat
Sulteng terancam punah dan tak diketahui generasi mendatang. Penulis pernah
melakukan eksplorasi ke beberapa komunitas di wilayah Kabupaten Donggala (ketika
itu Sigi masih menjadi bagian Donggala) untuk penulisan legenda secara langsung
dari narasumber atau penuturnya. Hasilnya kini diterbitkan dalam bentuk buku
yang sedang Anda baca.
Sejumlah
cerita rakyat yang diperoleh memiliki hubungan dengan kepercayaan terhadap
lingkungan alam suku-suku asli yang mendiami daerah tertentu. Bahkan ada yang
mempercayai sebagai bagian tradisi dari leluhur yang sangat erat kaitan
beberapa upacara tradisi dan sejarah sosial budaya masa lampau.
Buku
ini penulis beri judul GONENGGATI Kumpulan Cerita Rakyat dari Donggala, berisi
beberapa kisah kemanusiaan zaman dahulu dengan beragam latar belakang. Cerita
tersebut yaitu Goneggati,
Legenda Yamamore di Pusentasi, Legenda
Terjadinya Danau Dampelas, Gadis Dalam Pohon, Sang Putri dan Bengga Bula dan Asal Mula Kaledo.
Kisah-kisah
tersebut ditulis berdasarkan interpretasi dari hasil wawancara dengan sejumlah
narasumber pada komunitas tempat asal legenda.
Harapan
penulis, buku ini dapat memenuhi kebutuhan pembaca tentang masih terbatasnya
buku cerita rakyat dari Kabupaten Donggala. Saran dan bantuan semua pihak
sehingga buku ini terbit, saya ucapkan terima kasih.
Donggala, 2012
Jamrin Abubakar
(Penulis)
DAFTAR ISI
·
Sambutan
Bupati Donggala
·
Kata
Pengantar Penulis
·
Ringkasan
Cerita
1. Gonenggati
2.
Legenda
Yamamore di Pusentasi
3.
Legenda
Terjadinya Danau Dampelas
4. Sang Putri dan Bengga Bula
5. Gadis Dalam Pohon
6. Asal Mula Kaledo
Donggala Dalam Lintasan
Sejarah
Sumber
Penulisan
Riwayat
Hidup Penulis
RINGKASAN
CERITA
GONENGGATI:
Seorang
raja perempuan Kaili yang kharismatik dan berpikiran demokratis menyatuhkan
negeri-negeri Kaili dalam keadatan Pitunggota.
Ia berkuasa di Kanggihui yang
pusatnya di atas pegunungan (kini masuk wilayah Kabonga, Kecamatan Banawa).
LEGENDA YAMAMORE DI PUSENTASI:
Yamamore
putri seorang Raja Towale melarikan diri dari istana demi menghindari
perkawinan paksa. Dalam pelariannya, ia bersembunyi dengan cara mencemplungkan
diri ke dalam telaga air asin. Maka sejak itulah Yamamore menghilang dan
tempatnya dinamai pusat laut atau Pusentasi.
LEGENDA TERJADINYA DANAU DAMPELAS:
Berawal
dari keinginan Sang Pelaut menaklukkan Negeri Dampelas, akhirnya terjadi perlawanan
dari Mahadiyah. Peperangan pun terjadi hingga telaga yang dijadikan area
pertarungan kemudian menjadi Danau Dampelas di Desa Talaga.
SANG PUTRI DAN BENGGA BULA:
Putri
cantik dari Tanah Kaili diasingkan karena terserang penyakit cacar di tubuhnya.
Dalam pengasingan itulah ia dikejar dan dijilat seekor Bengga Bula (kerbau putih), sehingga kulitnya sembuh. Sejak itu
pula pihak raja dan keturunannya pantang makan daging kerbau putih.
GADIS DALAM POHON:
Perburuan
yang dilakukan Sadomo, pemuda dari tanah Kaili sampai ke dataran Kulavi
membuatnya tersesat di tengah hutan. Meskipun tidak mendapatkan binatang
buruan, tapi seorang gadis cantik keluar dari dalam pohon yang kemudian
dijadikan istri dan menjadi asal-usul suku Kulavi di Kabupaten Sigi.
ASAL MULA KALEDO:
Pada
saat pembagian daging sapi, orang Kaili dating terlambat sehingga hanya
mendapatkan tulang. Tana rasa kecewa, mereka kemudian memasak dengan eksperimen
dengan hasil tak kalah enaknya. Sejak itulah Kaledo (kaki lembu donggala) jadi
masakan favorit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar