Oleh: Jamrin AB
WAKIL
Gubernur Sulawesi Tengah, Sudarto menyatakan dukungan untuk perintisan berdiriannya
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Palu guna meningkatkan penggalian dan
pengembangan kesenian daerah. Yaitu ISBI dibawah naungan dan binaan Institut
Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sebagaimana beberapa kota di Indonesia saat ini
sedang berjalan guna pengembangan sejumlah potensi seni daerah secara akademik.
Dukungan
tersebut diungkapkan Sudarto di ruang kerjanya dalam pertemuan dengan guru
besar seni dari ISI Yogyakarta, Yudiaryani dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata
Sulteng, Siti Norma Madjanu serta Hapri Ika Poigi perwakilan seniman. Dalam pertemuan
tersebut, Yudiaryani memaparkan tentang pentingnya pendirian ISBI di Kota Palu,
yang menurutnya kota ini sangat potensial sekaligus sangat strategis berada di
tengah Pulau Sulawesi, sehingga untuk pengembangan keseniannya lebih maju
secara akademik sangat memngkinkan.
Karena
itu pula Sudarto meminta Kadisbudpar Sulteng, Siti Norma Mardjanu dan Hapri Ika
Poigi selaku seniman dan akademisi untuk menjejaki berbagai pensyaratan dan
peluang untuk perintisan berdirinya ISBI Palu. “Kalau memang memungkinkan untuk
berdirinya ISBI Palu, maka kami sebagai pemerintah daerah sangat mendukung dan
akan menfasilitasi. Hal ini sangat penting segera ditindaklanjuti dengan
menyusun suatu dokumen untuk itu dan kemudian dibicarakan bersama Pak
Gubernur,” kata Sudarto.
Sementara
itu Kadis Budpar Sulteng, Siti Norma Mardjanu
menyatakan kesiapannya mengawali pertemuan dengan sejumlah pihak terkait
untuk menindaklanjuti harapan Wagub Sudarto. Menurut Norma Mardjanu wacana
untuk berdirinya sekolah tinggi seni di Palu sudah ada beberapa waktu lalu.
Namun hingga kini belum terealisasi, sehingga adanya dukungan dari pemerintah
daerah dan guru besar dari ISI Yogyakarta akan ditindaklanjuti kembali.
“Dari
hasil pengamatan kami, Sulawesi Tengah sangat kaya dengan keberagaman etnisnya
yang berarti beragam pula keseniannya. Belum lagi alamnya juga potensinsial
sehingga kalau dibuka ISBI maka peluang pengembangan itu sangat besar,” ungkap
guru besar ISI Yogya, Yudiaryani.
Menurutnya,
bagi ISI Yogyakarta merupakan institute seni paling tua dan paling lengkap
jurusannya di Indonesia. Nah kaitannya dengan daerah Sulawesi Tengah beberapa
program studi bias dibuka, di antaranya seni kriya, seni tari, teater, musik,
seni rupa dan lainnya. (JAMRIN AB)